Senin, 31 Agustus 2015

Kerajaan Kaling

Kerajaan Kaling

A. Letak dan Sumber Sejarah

Letak kerajaan Kaling atau Holing, diperkirakan di Jawa Tengah. Nama Kaling berasal dari Kalinga, nama sebuah kerajaan di India Selatan. Sumbernya adalah berita Cina, ditulis oleh I-tsing pada masa Dinasti Tang yang menyebutkan bahwa kotanya dikelilingi dengan pagar kayu, rajanya beristana di rumah yang bertingkat, yang ditutup dengan atap, serta bersinggasana gading gajah. Orang-orangnya sudah pandai tulis-menulis dan mengenal juga ilmu perbintangan.

Yang sangat tampak bagi orang Cina ialah orang Kaling (Jawa), kalau makan tidak memakai sendok atau garpu, melainkan dengan jarinya saja. Minuman kerasnya yang dibikin ialah air yang disadap dari tandan bunga kelapa (tuak). Diberitakan pula bahwa dalam tahun 640 atau 648 M kerajaan Jawa mengirim utusan ke Cina. Pada tahun 666 M, dikatakan bahwa tanah Jawa diperintah oleh seorang raja perempuan yakni dalam tahun 674 – 675 M, orang-orang Holing atau Kaling (Jawa) menobatkan raja perempuan yang bernama Simo, dan memegang pemerintahannya dengan tegas dan bijaksana. Kerajaan Kaling juga menyisakan beberapa peninggalan yang masih ada hingga saat ini, seperti:

Candi angin

Candi Bubrah

Prasasti Upit

Prasasti Tukmas

Prasasti Sojomerto



B. Kondisi Kerajaan

Berdasarkan sumber-sumber mengenai kerajaan Kaling tersebut, dapat diketahui bagaimana keadaan

a. Segi Pemerintahan
Dalam berita Cina disebut adanya raja atau Ratu Sima, yang memerintah pada tahun 674 M. Beliau terkenal sebagai raja yang tegas, jujur dan bijaksana. Hukum dilaksanakan dengan tegas, hal ini terbukti pada saat raja Tache ingin menguji kejujuran rakyat Kaling. Diletakkanlah suatu
pundi-pundi yang berisi uang dinar di suatu jalan. Sampai tiga tahun lamanya tidak ada yang berani mengambil

b. Keadaan Sosial Budaya  
Rakyatnya sudah kenal tulis menulis dan ilmu perbintangan, menandakan bahwa  rakyatnya sudah berkebudayaan maju. Rakyatnya pun sangat patuh terhadap peraturan, dan ratunya.

c. Keadaan ekonomi
kerajaan Kaling Mata pencaharian penduduknya sebagian besar bertani, karena wilayah Kaling dikatakan subur untuk pertanian. Perekonomian, sudah banyak penduduk yang melakukan perdagangan apalagi disebutkan ada hubungan dengan Cina. Berita cina juga menyebutkan bahwa barang yang banyak diperdagangkan adalah emas, perak, cula badak, dan gading gajah

C. Keruntuhan

            Konon sepeninggal Ratu Sima, Kalingga terbagi menjadi dua, yaitu Kalingga Utara (Bumi Mataram) di bawah Sanaha, cucu Ratu Sima, dan Kalingga Selatan (Bumi Sambara) di bawah Dewasinga. Sanaha pada akhirnya akan menikah dengan Sanna (Raja Ketiga Galuh) yang dikaruniai anak Sanjaya. Sanjaya kelak akan memersatukan Kerajaan Sunda dan Kerajaan Galuh kembali.






1 komentar:

About Me

Popular Posts

Designed By Seo Blogger Templates