Senin, 31 Agustus 2015

Kerajaan Kanjuruhan

Kerajaan Kanjuruhan

A. Letak dan Sumber Sejarah

Prasasti Dinaya
Letak kerajaan Kanjuruhan adalah di Jawa Timur, dekat dengan kota Malang sekarang. Kerajaan Kanjuruhan ini tertulis dalam prasasti Dinaya, yang ditemukan di sebelah barat laut Malang, Jawa Timur. Angka tahunnya tertulis dengan Candrasengkala yang berbunyi : NAYAMA VAYU RASA = 682 Caka = 760 M. Isinya menceritakan bahwa pada abad 8 ada kerajaan yang berpusat di Kanjuruhan dengan rajanya yang bernama Dewa Simha. Ia mempuyai seorang putra yang bernama Liswa, setelah naik tahta dan melalui upacara abhiseka Liswa bernama Gajayana. Liswa ini mempunyai putri yang bernama Utteyana yang kawin dengan Janania.




Selama pemerintahan Gajayana, dikatakan beliau beragama Hindu Siwa.Gajayana mendirikan tempat pemujaan untuk Dewa Agastya. Bangunan tersebut sekarang bernama candi Badut. Disebutkan pula, semula arca yang terbuat dari kayu cendana, kemudian diganti dengan batu hitam. Peresmiannya dilakukan pada tahun 760. Raja Gajayana hanya mempunyai seorang putri bernama Uttejana, ia praktis menjadi pewaris tahta Kerajaan Kaling. Kelak bersama suaminya Pangeran Jaananiya, Uttejana akan memimpin Kerajaan Kanjuruhan setelah Gajayana Wafat

Candi Badut


B. Kondisi Kerajaan

Berdasarkan sumber-sumber mengenai kerajaan Kaling tersebut, dapat diketahui bagaimana keadaan

a. Segi Pemerintahan

Dibawah pemerintahan Raja Gajayana, Kekuasaan kerajaan meliputi daerah lereng timur dan barat Gunung Kawi. Ke utara hingga pesisir laut Jawa. Keamanan negeri terjamin. Tidak ada peperangan. Jarang terjadi pencurian dan perampokan, karena raja selalu bertindak tegas sesuai dengan hukum yang berlaku. Secara turun-temurun Kerajaan Kanjuruhan diperintah oleh raja-raja keturunan Raja Dewa Singha. Semua raja itu terkenal akan kebijaksanaannya, keadilan, serta kemurahan hatinya.

b. Keadaan Sosial Budaya
 
Rakyatnya sudah kenal tulis menulis dan ilmu perbintangan, menandakan bahwa  rakyatnya sudah berkebudayaan maju. Rakyatnya pun sangat patuh terhadap peraturan, dan ratunya.

c. Keadaan ekonomi

Kerajaan Kaling Mata pencaharian penduduknya sebagian besar bertani, karena wilayah Kaling dikatakan subur untuk pertanian. Perekonomian, sudah banyak penduduk yang melakukan perdagangan apalagi disebutkan ada hubungan dengan Cina. Berita cina juga menyebutkan bahwa barang yang banyak diperdagangkan adalah emas, perak, cula badak, dan gading gajah

C. Keruntuhan


Pada sekitar tahun 847 Masehi, Kerajaan Mataram Kuno berkembang pesat, kekuasaannya sangat besar. Perluasan  wilayah Kerajaan Mataram Kuna pun dilaksanakan, melalui penaklukan maupun persahabatan. Perluasan Kerajaan Mataram Kuna itu sampai pula ke Pulau Jawa bagian timur. Walau tidak ada bukti atau tanda bahwa terjadi penaklukan dengan peperangan antara Kerajaan Mataram Kuna dengan Kerajaan Kanjuruhan, Kerajaan Kanjuruhan saat itu menjadi dibawah kekuasaan Kerajaan Mataram Kuna. Walaupun demikian Kerajaan Kanjuruhan tetap memerintah di daerahnya. Adapun Raja Kerajaan Kanjuruhan dianggap sebagai raja bawahan dengan gelar Rakai Kanjuruhan.


2 komentar:

  1. Komentar ini telah dihapus oleh administrator blog.

    BalasHapus
  2. Permisi, ini yg bawah kok bahas kerajaan Kaling? Kok jadi bingung yaa

    BalasHapus

About Me

Popular Posts

Designed By Seo Blogger Templates