Kerajaan Kanjuruhan
A. Letak dan Sumber
Sejarah
Prasasti Dinaya |
Letak kerajaan Kanjuruhan adalah
di Jawa Timur, dekat dengan kota Malang sekarang.
Kerajaan Kanjuruhan ini tertulis dalam prasasti Dinaya, yang ditemukan di
sebelah barat laut Malang, Jawa Timur. Angka
tahunnya tertulis dengan Candrasengkala yang berbunyi : NAYAMA VAYU RASA = 682
Caka = 760 M. Isinya menceritakan bahwa pada abad 8 ada kerajaan yang berpusat
di Kanjuruhan dengan rajanya yang bernama Dewa Simha. Ia mempuyai seorang putra
yang bernama Liswa, setelah naik tahta dan melalui upacara abhiseka Liswa bernama Gajayana.
Liswa ini mempunyai putri yang bernama Utteyana yang kawin
dengan Janania.
Selama pemerintahan Gajayana,
dikatakan beliau beragama Hindu Siwa.Gajayana mendirikan tempat pemujaan
untuk Dewa Agastya. Bangunan tersebut sekarang bernama
candi Badut. Disebutkan pula, semula arca yang terbuat dari kayu cendana,
kemudian diganti dengan batu hitam. Peresmiannya
dilakukan pada tahun 760. Raja Gajayana hanya mempunyai seorang putri bernama
Uttejana, ia praktis menjadi pewaris tahta Kerajaan Kaling. Kelak bersama
suaminya Pangeran Jaananiya, Uttejana akan memimpin Kerajaan Kanjuruhan setelah
Gajayana Wafat
Candi Badut |
B.
Kondisi Kerajaan
Berdasarkan sumber-sumber mengenai kerajaan
Kaling tersebut, dapat diketahui
bagaimana keadaan
a. Segi Pemerintahan
Dibawah
pemerintahan Raja Gajayana, Kekuasaan kerajaan meliputi daerah lereng timur dan
barat Gunung Kawi. Ke utara hingga pesisir laut Jawa. Keamanan negeri terjamin.
Tidak ada peperangan. Jarang terjadi pencurian dan perampokan, karena raja
selalu bertindak tegas sesuai dengan hukum yang berlaku. Secara turun-temurun
Kerajaan Kanjuruhan diperintah oleh raja-raja keturunan Raja Dewa Singha. Semua
raja itu terkenal akan kebijaksanaannya, keadilan, serta kemurahan hatinya.
b. Keadaan Sosial Budaya
Rakyatnya sudah kenal tulis menulis dan ilmu
perbintangan, menandakan bahwa rakyatnya
sudah berkebudayaan maju. Rakyatnya pun sangat patuh terhadap peraturan, dan
ratunya.
c. Keadaan ekonomi
Kerajaan Kaling Mata pencaharian penduduknya
sebagian besar bertani, karena wilayah Kaling dikatakan subur untuk pertanian. Perekonomian, sudah banyak
penduduk yang melakukan perdagangan apalagi disebutkan ada
hubungan dengan Cina. Berita cina juga menyebutkan
bahwa barang yang banyak diperdagangkan adalah emas, perak, cula badak, dan
gading gajah
C. Keruntuhan
Pada sekitar
tahun 847 Masehi, Kerajaan Mataram Kuno berkembang pesat, kekuasaannya sangat besar.
Perluasan wilayah Kerajaan Mataram Kuna
pun dilaksanakan, melalui penaklukan maupun persahabatan. Perluasan Kerajaan
Mataram Kuna itu sampai pula ke Pulau Jawa bagian timur. Walau tidak ada bukti
atau tanda bahwa terjadi penaklukan dengan peperangan antara Kerajaan Mataram Kuna
dengan Kerajaan Kanjuruhan, Kerajaan Kanjuruhan saat itu menjadi dibawah
kekuasaan Kerajaan Mataram Kuna. Walaupun demikian Kerajaan Kanjuruhan tetap
memerintah di daerahnya. Adapun Raja Kerajaan Kanjuruhan dianggap sebagai raja bawahan dengan gelar
Rakai Kanjuruhan.
Komentar ini telah dihapus oleh administrator blog.
BalasHapusPermisi, ini yg bawah kok bahas kerajaan Kaling? Kok jadi bingung yaa
BalasHapus