kesultanan samudera pasai
Kesultanan ini adalah gabungan dari 2 kerajaan yaitu kerajaan samudera
& kerajaan pasai.
-Didirikan oleh :
Meurah Silu (Meurah silu adalah orang yang menggabungkan
kerajaan samudera & kerajaan pasai, lalu berubah nama menjadisultan malik
al-saleh)
-Sultan-sultan yang pernah memerintah:
Ø Malik Al-Saleh (1290-1297),
Ø Muhammad Malik Az-Zahir (1297-1326),
Ø Mahmud Malik Az-Zahir (1326-1345)),
Ø Munsur Malik Az-Zahir (1345-1346),
Ø Ahmad Malik Az-Zahir (1346-1383),
Ø Zain Al-Abidin Malik Az-Zahir (1383-1405),
Ø Nahrasiyah (1405-1412),
Ø Sallah Ad-Din (1412-....),
Ø Zaid Malik Az-Zahir (....-1455),
Ø Mahmud Malik Az-Zahir (1455-1477),
Ø Zain Al-Abidin (1477-1500),
Ø Abdullah Malik Az-Zahir (1501-1513),
Ø Sultan Zain Al-Abidin )1512-1524
Sejarah;
Kerajaan ini berkembang dengan pesat dan
memiliki dua bandar perdagangan yang ramai, yaitu Samudera dan Pasai. Pada
awalnya, kesultanan Samudera Pasai merupakan penggabungan dua kerajaan kecil,
yaitu kesultanan Samudera dan kesultanan Pasai. Seperti halnya Perlak, kota
bandar Samudera dan Pasai terletak di
pintu masuk Selat Malaka, yaitu jalur
perdagangan utama antara Arab, Persia, India, dan Cina. Oleh karena itu, sangat
mungkin kedua kota bandar itu telah mendapat pengaruhi slam pada abad VIII.
Namun demikian, kesultanan Samudera Pasai baru bias didirikan pada abad XIII.
Kesultanan Samudera Pasai terletak di Aceh Utara, atau tepatnya di Kabupaten
Loksumawe sekarang. Mengingat letaknya yang strategis, kesultanan Samudera
Pasai dapat berkembang dengan pesat. Wilayah Samudera Pasai semakin luas,
terutama setelah kesultanan Perlak berhasil disatukan melalui hubungan
perkawinan. Di antara para sultan yang memerintah Samudera Pasai, Sultan Malik
Al-Saleh merupakan sultan yang paling terkenal. Sultan Malik Al-Saleh dikenal
sebagai peletak dasar kekuasaan Islam. Perdagangan sebagai pilar ekonomi
kesultanan dan rakyatnya hidup makmur. Pada abad XIV, Samudera Pasai telah
menjadi salah satu tempat studi agama Islam. Banyak para ulama dari berbagai
negeri Islam yang datang ke Samudera Pasai untuk mendiskusikan masalah-masalah
keagamaan dan kehidupan umat manusia sesuai dengan ajaran Nabi Muhammad SAW.
Oleh karena itu, tidak mengherankan apabila Samudera Pasai telah berhasil
menyebarkan agama Islam ke berbagai wilayah sekitarnya, seperti Minangkabau,
Jambi, Jawa, Malaka, dan bahkan sampai ke Patani (Thailand). Fatahilah adalah
salah satu putra Samudera Pasai yang sangat aktif dalam menyebarkan Islam di tanah
Jawa. Bahkan, ia kemudian berhasil menduduki jabatan yang tinggi, yaitu sebagai
panglima kerajaan Demak. Sayang, Samudra Pasai tidak dapat mempertahankan
hegemoninya di Selat Malaka setelah Kerjaaan Malaka dikuasai Portugis pada
tahun 1511. Samudera Pasai sendiri mulai diduduki oleh Portugis pada Tahun
1524. Pada masa kejayaannya, Samudera Pasai pernah dikunjungi oleh Marco Polo,
seorang saudagar dati Venesia
(Italia) pada tahun 1292. Marco Polo sempat
mengunjungi beberapa daerah, di antaranya Perlak dan Samudera Pasai. Di samping
itu, Samudera Pasai juga pernah didatangi oleh Ibnu Battuta, seorang pengembara
dari Taugier (Marroko) pada tahun 1345.
Komentar ini telah dihapus oleh administrator blog.
BalasHapus