Senin, 31 Agustus 2015

Kesultanan Cirebon

Kesultanan Cirebon
Pendiri:
Syarif Hidayatullah
Berdiri pada tahun:
1482
Sumber sejarah:
Berdasarkan Ceritera
Caruban (Tjarita Tjaruban), Kesultanan Cirebon didirikan oleh Syarif Hidayatullah, salah seorang cucu Raja Pakuan Pajajaran. Ia naik tahta pada tahun 1482, sekembalinya dari Mekkah. Sebagai seorang cucu raja, ia diberi hak untuk mengembangkan kekuasaan di Cirebon. Selain sebagai Sultan Cirebon, Syarif Hidayatullah juga dikenal sebagai seorang wali. Ia mendapat persetujuan dari para, terutama Sunan Ampel untuk menyebarkan agama Islam di daerah Jawa Barat. Oleh karena itu, Syarif Hidayatullah kemudian lebih dikenal dengan nama Sunan Gunung Jati.
Sejarah:
Cirebon bersal dari kata caruban yang berarti campuran. Masyarakat Cirebon diperkirakan merupakan campuran dari para pedagang setempat dengan para pedagang Cina yang telah memeluk Islam. Menurut buku Sejarah Banten, satu rombongan keluarga Cina telah mendarat dan menetap di Gresik. Kemudian mereka memeluk agama Islam. Satu di antara mereka bernama Cu-cu dan lebih dikenal dengan sebutan Arya Sumangsang atau Prabu Anom. Keluarga Cucu dapat mencapai kedudukan dan kehormatan tinggal di Kesultanan Demak dan
mendapat kepercayaan untuk mendirikan perkampungan di daerah Barat. Atas ketekunannya, mereka berhasil membangun perkampungan yang disebut Cirebon. Cirebon pun berkembang dengan pesat sebagai pusat perdagangan dan penyebaran agama Islam. Akibatnya, Pakuan Pajajaran mulai surut. Namun, di antara dua kerajaan itu tidak pernah terjadi peperangan karena masih ada hubungan kekerabatan. Syarif Hidayatullah wafat di Cirebon dan dimakamkan di bukit Gunung Sembung, tidak jauh dari bukit Gunung Jati. Untuk meneruskan pemerintahannya

di Cirebon, Syarif Hidayatullah mengangkat putranya yang bernama Pangeran Pasarean. Sultan inilah yang menurunkan raja-raja Cirebon selanjutnya. Tahun 1679 Cirebon terpaksa dibagi dua yaitu Kasepuhan dan Kanoman. Waktu itu VOC sudah bercokol kuat di Batavia. Dengan politik De Vide at Impera, Kesultanan Kanoman di bagi dua, yakni Kasultanan Kanoman dan Kacirebonan. Dengan demikian kekuasaan Cirebon terbagi menjadi 3 (tiga), yakni Kasepuan, Kanoman, dan Kacirebonan. Akhir abad ke-17 Cirebon berhasil dikuasai VOC.


1 komentar:

About Me

Popular Posts

Designed By Seo Blogger Templates