Senin, 31 Agustus 2015

Kesultanan pajang

Kesultanan pajang
Pendiri:
Adiwijaya (1568-1582).
Sejarah:
Pendiri Kerajaan Pajang adalah Adiwijaya (1568-1582). Ia menduduki tahta Pajang dengan memindahkan kebesaran kerajaan Demak ke Pajang. Sedangkan, Demak sendiri hanya dijadikan salah satu kadipaten. Ia mengangkat Arya Pangiri (putera Pangeran Prawoto) sebagai Adipati Demak. Sebagai penguasa Pajang, Adiwijaya mendapat pengakuan dari Sunan Giri dan para adipati di Jawa Tengah dan Jawa Timur. Setelah menjadi sultan, Adiwijaya (Hadiwijaya) tidak pernah lupa terhadap jasa-jasa para sahabatnya yang ikut membantu mengalahkan Arya Penangsang. Ki Ageng Pemanahan menerima hadiah tanah di daerah Mataram (Alas Mentaok). Ki Penjawi diberi hadiah di daerah Pati. Keduanya sekaligus diangkat sebagai Bupati di daerah masing-masing. Bupati Surabaya yang banyak berjasa menundukan daerah-daerah Jawa Timur, diangkat sebagai wakil raja dengan daerah kekuasaan Sedayu, Gresik, Surabaya, dan Panarukan.
Sedangkan Sutawijaya (putra Ki Ageng Pemanahan) diangkat sebagai anak angkat Sultan Adiwijaya dan menjadi saudara Pangeran Benawa. Pangeran Benawa adalah putera mahkota Kesultanan Pajang. Sutawijaya adalah seorang pemuda yang sangat ahli dan cakap dalam bidang militer dan peperangan. Ketika Ki Ageng Pemanahan meninggal dunia pada tahun 1575, Sutawijaya diangkat sebagai Adipati Mataram. Ketika Sultan Adiwijaya wafat pada tahun 1582, seharusnya digantikan oleh Pangeran Benawa. Namun, ia berhasil disingkirkan oleh Arya Pangiri. Arya Pangiri pun naik tahta menjadi Sultan Pajang pada 1582-1586. Sedangkan Pangeran Benawa hanya dijadikan adipati di Jipang. Ketika menjadi sultan, tindakan Arya Pangiri sangat meresahkan masyarakat karena menyita sepertiga sawah rakyat untuk diberikan kepada para pengikutnya dari Demak. Tindakan Arya Pangiri tersebut menyebabkan timbulnya
usaha-usaha perlawanan. Kesempatan itu dimanfaatkan oleh Pangeran Benawa untuk menghimpun kekuatan. Ia segera menjalin kerja sama dengan saudara angkatnya, yaitu Sutawiajaya yang telah menjadi Adipati Mataram. Dalam sebuah serangan, Arya Pangiri dengan mudah dapat dikalahkan oleh Pangeran Benawa yang dibantu Sutawijaya pada tahun 1586. Namun, Pangeran Benawa tidak mau membunuh Arya Pangiri dan hanya menyuruh Arya Pangiri untuk kembali ke Demak. Setelah berhasil mengalahkan Arya Pangiri, Pangeran Benawa yang lebih berhak atas tahta Pajang justru menyerahkan kekuasaannya kepada Sutawijaya. Pangeran Benawa menyadari bahwa dirinya tidak cukup cakap untuk mengendalikan pemerintahan, menjamin keamanan, dan memper-tahankan kekuasaan Panjang yang sangat luas. Di samping itu, Pangeran Benawa merasa tidak mampu bersaing dengan saudara angkatnya. Sutawijaya pun menerima tawaran saudara angkatnya dan sejak saat itu segala kebesaran Pajang dipindahkan ke Mataram.








1 komentar:

About Me

Popular Posts

Designed By Seo Blogger Templates